Mungkinkah Bisa Kerja Sebelum Lulus Kuliah?

Cecep dan Michael sudah bersahabat sejak SD. Cecep hidupnya pas pasan, sementara Michael anak orang kaya (dari namanya aja udah kelihatan, Michael!). Mereka masuk kelas yang sama, mengikuti pelajaran yang sama, lulus bareng bareng sampe SMA, dan masuk perguruan tinggi yang sama. Bedanya, Cecep anaknya rajin banget dan selalu dapat nilai 9 dan 10 di dalam kelas. Michael tidak serajin Cecep, nilainya lumayan, tapi tidak fantastis seperti Cecep, rata ratanya di angka 7. Dengan nilai yang berbeda itu, Cecep dan Michael masuk ke universitas yang sama, namun dengan biaya kuliah yang berbeda, karena kampus memberikan keringanan biaya untuk siswa berprestasi.

Cecep, demi memberikan kebanggaan bagi orang tuanya, berjuang mati-matian dalam pelajaran dan kehidupannya sehari-hari. Di sisi lain, Michael dari awal sudah diberi tahu bahwa ia akan meneruskan perusahaan keluarganya. Ia tidak perlu belajar terlalu keras, cukup sewajarnya saja, asal memiliki gelar dan lulus. Dan tentu saja, pada akhirnya, Cecep lulus sebagai mahasiswa berprestasi, dan Michael lulus normal dengan IPK seadanya.

Setelah lewat beberapa tahun, Michael sudah berada di posisi yang nyaman di perusahaan orang tuanya, dimana Cecep masih meniti karir, berjuang menghidupi kedua orang tuanya, adik-adiknya dan tentu dirinya sendiri.

Adilkah ini? Buat Cecep ya jelas nggak, lha wong dia senantiasa berjuang dua kali lipat dari temannya, tapi pada akhirnya Michael yang sudah punya pekerjaan lebih nyaman dan berada di atasnya. Pada kenyataannya, di Indonesia, anak-anak seperti Michael terdiri dari kurang lebih 2% dari total populasi . Buat kamu yang masih sekolah, atau kuliah, kamu pasti sempat beberapa kali ketemu anak-anak seperti Michael, yang ketahuan hidupnya nggak pernah susah. Namun bagi 98% sisanya anak anak normal dan kekurangan seperti Cecep, hidup adalah perjuangan yang sesungguhnya.

Cecep merasakan betul bahwa hidup itu keras!

Pernah ada masa dimana usaha, pengetahuan dan kerja keras berbanding lurus dengan output yang kita hasilkan. Masa tersebut sudah lewat, dan kesempatan untuk kesetaraan berbasis kondisi akademik sudah mulai sulit, tenggelam dalam kesetaraan berbasis kondisi sosial. Fenomena global seperti ini tidak hanya di Indonesia, dan semua seminar komunikasi akan menekankan pentingnya social networking diatas segalanya, bahkan seringkali di atas kemampuan teknis seseorang.

Lantas bagaimana dengan Anda? Apakah Anda punya koneksi yang banyak dan besar? Atau jangan-jangan teman aja nggak punya saking rajinnya mengejar nilai dan kesempurnaan di depan dosen.

Adakah jaminan buat Anda untuk mendapatkan kerja dan gaji yang sesuai dengan kerja keras yang sudah diperjuangkan dari SD?

Adakah kampus yang senantiasa berbaik hati membagi informasi tentang keunggulan kita kepada relasinya yang membutuhkan banyak SDM berkualitas berpotensi tinggi, bahkan sebelum lulus kuliah?

Ternyata ada! Aneh kan? Saya sendiri tadinya nggak yakin, tapi rupanya beneran ada.

Namanya LP3i, salah satu lembaga vokasi pertama dan terbesar di Indonesia yang usianya sudah 28 tahun. LP3i sudah sejak lama memberi kesampatan kepada mahasiswa mahasiswanya yang berprestasi untuk menerima early recruitment, alias bekerja sebelum kuliah. Mahasiswa yang terpilih adalah mahasiswa semester akhir, dengan jam kerja yang tidak mengganggu jam kuliah. Sehingga sebelum wisuda pun, sang mahasiswa tersebut sudah mendapat jaminan kerja!

IMG_5451

Acara ulang tahun LP3i yang ke-28

IMG_5448

Memberikan sambutan di acara ulang tahun LP3i yang ke-28

Program Bekerja Sebelum Kuliah dan Garansi Sampai Kerja dari LP3I memastikan lulusan-lulusan berkualitas dari LP3I mendapatkan posisi di perusahaan dan industri strategis. Saking kerennya program ini, LP3I mendapatkan rekor MURI lho! Rekor MURI di tahun 2010 itu diperoleh karena 95% lulusan Politeknik LP3I telah terserap di dunia kerja. LP3I juga mendapat pengakuan sebagai pelopor pendidikan dan penempatan kerja terbanyak di Indonesia.

Kapasitas kampus yang bisa memberikan jaminan pekerjaan bagi mahasiswa berprestasi, adalah anugerah buat kamu-kamu yang nggak punya teman, duit, koneksi, tapi punya otak yang encer, usaha keras serta mental baja. Sudah sejak lama kesetaraan berbasis akademik hilang, melahirkan generasi generasi baru dengan mental kerupuk, pengetahuan asal-asalan dan doyan menjilat. Betapa menyakitkan bagi orang orang jujur di negara ini melihat posisi-posisi di perusahaan diisi oleh karyawan tidak berkualitas yang prestasi terbaiknya adalah menghujani bosnya dengan gombalan pujian tanpa bisa bekerja. Setuju?

Kalau setuju, berarti kita sepaham dalam hal ini. LP3I membuka kesempatan bagi pada mahasiswanya yang jujur dan pekerja keras, kesempatan yang setara dengan orang orang yang modalnya besar. Melalui koneksi mereka yang secara resmi jumlahnya 250 perusahaan itu, prestasi kamu yang mencolok selalu mendapatkan tempat di perusahaan-perusahaan negeri ini. LP3I adalah solusi bagi Cecep dan bagi 98% masyarakat normal Indonesia, dan mungkin juga kamu.

Salam,

Muhammad Assad | IG: @muh_assad

 

Leave a comment