Misteri Jodoh dan Menikah Muda

Good morning! Edisi #notesfromQatar kali ini mengambil topik segar, yaitu pernikahan! Siapa yang mau menikah? Pasti mau semua karena itu adalah fitrah manusia. Untuk itu, Insha Allah saya akan memberikan pandangan tentang pernikahan dalam topik “Misteri Jodoh dan Menikah Muda”. Awalnya ini  dua topik berbeda yang diminta oleh dua orang teman. Akhirnya saya gabung saja karena keduanya memiliki satu benang merah,  pernikahan.

.

Sebetulnya agak kurang pas kalau saya membahas tentang pernikahan, karena saya sendiri belum menikah, jadi tidak bisa bercerita pengalaman. Ibarat orang cerita tentang enaknya bakso tapi blom pernah makan bakso. But well, saya akan coba bahas dengan melihat dari beberapa contoh teman-teman seangkatan atau adik kelas yang sudah menikah di usia muda. Apa mereka bahagia? Apa ada masalah? Apa mereka menyesal?

.

Sejatinya, Allah SWT menciptakan segala yang ada di muka bumi ini berpasang-pasangan. Seperti malam dan siang, kaya dan miskin, matahari dan bulan, cantik dan kurang cantik, ganteng dan kurang ganteng, pria dan wanita, dst. Tujuannya adalah untuk saling melengkapi, saling bekerja sama, saling mengisi dan saling menyempurnakan.

.

Pernahkah kita membayangkan kalau saja, alam ini siang terus dan tidak pernah berputar ke malam? Lalu, bagaimana tubuh kita bisa beristirahat? Selain itu, sudah dipastikan bahwa bumi ini akan hancur akibat dahsyatnya sinar matahari. Atau kebalikannya, pernahkah kita membayangkan bagaimana jika malam terus menerus 24 jam tanpa adanya siang? Tubuh ini mungkin akan kaku karena kedinginan, dan bumi pun membeku.

.

Demikian halnya juga dengan manusia. Sudah kodratnya bahwa kita diciptakan berpasang-pasangan. Secara fisik dan fungsional, laki-laki adalah pasangan wanita. Jika mereka tidak berpasangan (dalam artian laki-laki berpasangan dengan laki-laki dan wanita dengan wanita), maka hasil akhirnya adalah masalah, baik secara individual maupun sosial. Mengapa demikian? Karena memang sudah kodratnya seperti itu. Itulah fitrah manusia yang memang harus berpasangan. Begitulah kesempurnaan Sang Pencipta mendesainnya.

.

“Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan.” (QS. An Najm [53]:45)

“Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan.” (QS. An Naba [78]:8)

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuara [42]:11)

.

Dari beberapa ayat di atas jelas bahwa Allah SWT telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidup kita kelak. Setelah mengetahui bahwa memang fitrahnya manusia memiliki pasangan, lalu pertanyaan selanjutnya adalah, siapakah jodoh kita? Nah ini dia pertanyaan yang kadang membuat hati dag dig dug, terutama di benak hati kaum hawa hehehe

.

Rezeki, Jodoh dan Maut

Rezeki, jodoh dan maut adalah rahasia Allah SWT yang kita tidak akan mengetahuinya. Seperti beberapa hari yang lalu nenek saya baru meninggal, tidak ada yang bisa memprediksi meskipun dokter mengatakan kondisi sudah membaik. Sama halnya seperti jodoh, kita tidak tahu siapa yang akan menjadi jodoh kita. Bahkan sepupu saya yang sudah bertunangan dan berencana akan menikah, ternyata putus di tengah jalan dengan tunangannya dan akhirnya menikah dengan orang yang berbeda. Inilah misteri jodoh.

.

Namun, bukan karena jodoh menjadi rahasia Allah SWT, maka kita jadi santai duduk-duduk, tidur-tiduran di rumah dan menunggu sampai jodoh itu datang dari atas awan. Tidak akan ada cerita seperti itu. Hal yang harus kita lakukan adalah terus berusaha dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan jodoh yang terbaik.

.

Menikah itu bukan hanya sekedar menyatukan dua insan atau menyambung silaturahmi dua keluarga, tapi hukumnya adalah ibadah. Itulah sebabnya Rasulullah menganjurkan untuk menikah dan dalam salah satu haditsnya beliau mengatakan bahwa orang yang menikah itu telah menyempurnakan setengah agamanya. Karena sesuatu yang tadinya haram dilakukan sebelum menikah maka menjadi halal hukumnya setelah menikah.

.

Menikah Muda

Setelah sudah mantap untuk menikah, lalu pertanyaan selanjutnya adalah, siapkah kita menikah di usia muda? Jawabannya pasti macam-macam, ada yang bilang “Wahhh belum kerja nih Pak!” atau “Belum siap lahir batin Om!” atau “Mau ngasih makan istri apa nanti?”, dan berbagai jawaban defensive lainnya. Tapi sepengamatan saya jawaban yang paling banyak adalah karena merasa belum ada rezeki yang cukup untuk membiayai hidup setelah pernikahan.

.

Kalau menurut saya, jangan takut untuk menikah, biar urusan rezeki nanti Allah SWT yang atur. Bukankah Dia Sang Maha Kaya? Dan banyak orang-orang, termasuk teman saya yang justru rezekinya bertambah setelah menikah, dan orang-orang yang masih takut menikah tetap seperti itu aja hidupnya, stagnan.

.

Berbicara mengenai usia menikah muda itu relatif. Kalau menurut UU Kepemudaan, seseorang dikatakan pemuda/i itu sampai batas umur 30 tahun. Tapi kalau menikah pada saat 30 tahun, itu jelas bukan di usia muda lagi. Makanya usia muda itu bermacam-macam penafsirannya, bisa saja berarti usia produktif (17-35 tahun), atau usia subur (20-30 tahun), atau bisa juga usia remaja (15-25 tahun). Tapi, dalam konteks ini, orang banyak mempersepsikan kurang lebih di kisaran umur 17-23 tahun.

.

Apa menikah muda itu enak? Hampir 90% dari orang yang menikah di usia muda memberikan jawaban enak, bahkan ada yang bilang enak banget. Saya juga melihat dari beberapa teman-teman yang sudah menikah si emang enak kayanya. Berikut beberapa pendapat pribadi saya mengenai keuntungan dan kerugian menikah muda, boleh setuju boleh enggak 🙂

.

Keuntungan:

  1. Usia yang produktif. Umur 17-23 tahun adalah masa-masa full of energy and full of power! Hehehe.. Makanya mengapa kalangan medis menyebutkan bahwa usia 20-an adalah saat terbaik untuk bereproduksi karena keadaan sang Ibu dalam kondisi prima. Pada usia ini kemungkinan melahirkan anak yang lucu, montok, sehat dan imut sangatlah besar. Mau liat seperti apa contohnya? Here it is! 🙂

    Muhammad Assad Jr.
    Muhammad Assad Jr.
  2. Berpahala. Menikah itu menghindarkan kita dari perbuatan zina serta memberikan suatu media yang legal dan halal untuk menyalurkan kebutuhan biologis, yang dulu kalau sebelum nikah haram dilakukan tapi setelah menikah menjadi halal. Setelah menikah, istri yang patuh kepada suaminya pun akan mendapat pahala, dan hal-hal baik lainnya
  3. Membawa keberkahan. Menikah akan mendatangkan keberkahan dari Allah SWT, Insha Allah rezeki bertambah, hidup semakin bahagia, dll
  4. Mempunyai tempat sharing dan berbagi. Manusia pasti membutuhkan teman berbagi dalam suka dan duka. Nah, kalau sudah punya suami atau istri kan enak, bisa saling cerita dan saling support jika ada masalah. Selain itu, bisa saling tukar ilmu dan diskusi, dan bukan hal yang mustahil dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing, bisa membuat suatu usaha. Misalkan sang suami jago bisnis dan marketing, sementara sang istri jago masak. Hasil akhir? buka restoran.
  5. Hati menjadi tenteram dan penuh kasih sayang. Istri dan anak adalah penyejuk hati. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. 30: 21).
  6. Menjadikan pribadi lebih dewasa. Banyak kita melihat adanya perubahan perilaku dari orang-orang yang telah menikah menjadi lebih dewasa, bertanggung jawab dan berkomitmen di dalam hidup. Sahabat kecil saya yang sekarang sudah menikah dan punya anak, kelakuannya sudah lebih baik dan berbeda dibandingkan dulu yang suka “loncat loncat”. Dalam bahasa Al-Qur’an pun, pernikahan disebut sebagai mitsaqan ghalizha atau “perjanjian yang kuat dan berat”. Pernikahan bukan sesuatu yang main-main, tanggung jawab bagi kedua belah pihak semakin bertambah.
  7. Saving money. Dengan menikah di usia muda, kemungkinan selamat dari penghamburan waktu dan uang sangat besar. Biasanya kalo masih single pas malam minggu hang out bareng temen-temen dan banyak menghabiskan uang, tapi kalau sudah berkeluarga mending nonton DVD dirumah bersama anak dan istri sambil makan jagung bakar.. oohhh so sweetttt
  8. Ada yang ngurusin hehehe.. ini mungkin terlihat hal sepele, tapi ngaruh juga. Contohnya seperti saya yang tinggal sendirian di apartemen di Doha, paling males kalo harus masak. Akhirnya tiap malam saya sering makan indomie. Saya bandingkan dengan teman-teman yang memiliki istri, kayanya enak bener tiap pulang kuliah langsung masuk apartemen dan makanan sudah terhidang!

Lalu apa kerugian menikah muda?

  1. Ego masih besar. Orang-orang yang masih di kisaran umur 17-23 tahun mayoritas adalah ABG yang baru beranjak dewasa alias ababil (ABG labil), dimana tingkat kematangan belum stabil dan gejolak emosi masih membara. Jadi kalau antara suami istri tidak pandai mengatur emosi, dan dua-duanya sama-sama keras, maka jadinya batu lawan batu, alias pecahhhh!
  2. Waktu untuk diri sendiri jadi berkurang. Kalau dulu mungkin sering nongkrong-nongkrong, sekarang sudah beda. Kemana manapun tidak bisa sebebas dulu. Contohnya teman kampus saya di sini. Dulu katanya waktu muda senang mengembara, sekarang sudah tidak memungkinkan sebebas dulu.
  3. Mengorbankan beberapa cita-cita. Dulu sewaktu belum menikah, mungkin ibaratnya kita mau menjelajah dunia, mau kuliah disini, mau kerja di negeri sana, dll. Saat sudah menikah, tentunya sebelum kita memutuskan melakukan sesuatu, ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan, dan ada kemungkinan beberapa cita-cita kita harus ada yang dikorbankan demi kepentingan keluarga.

.

Bagaimana memilih Calon Suami atau Istri?

Dalam hal memilih calon istri, Rasululullah telah mengajarkan dalam sabdanya: ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasab (keturunan) nya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya, karena akan sejahtera hidupmu. Kalau tidak, maka merugilah” (Muttafaq ‘alaih).

.

Rasulullah kemudian memperkuat dengan sabdanya: ”Barang siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, maka Allah tidak akan menambahkan baginya kecuali kehinaan. Barang siapa yang menikahi seorang wanita karena kekayaannya, maka Allah tidak akan menambahkan baginya kecuali kefakiran.”

.

Beliau melanjutkan, ”Barang siapa yang menikahi seorang wanita karena kemuliaan nasab (keturunan) nya, maka Allah tidak akan menambahkan baginya kecuali kerendahan. Dan, barang siapa yang menikahi seorang wanita dan ia tidak menginginkan kecuali supaya dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya atau menyambung tali silaturahim, maka Allah akan memberkahi mereka berdua.” (HR Thabrani).

.

Dalam dua hadits tersebut jelas bahwa ada 4 hal utama yang dipilih saat menikah, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Dari keempat itu, Nabi Muhammad SAW menyuruh kita untuk memilih berdasarkan agamanya. Hal ini berlaku untuk pria dan wanita.

.

Jangan salah paham, bukan berarti Rasulullah melarang kita untuk menikah dengan wanita yang cantik atau pria yang tampan, atau yang kaya atau dari keturunan yang baik. Hal itu tentu saja boleh. Yang dimaksud dalam hadits itu adalah tentang niat dan prioritas awal dalam menikahi seseorang.

.

Prioritas pertama yang harus dipilih adalah agamanya, atau dalam artian harus seiman. Selanjutnya terserah anda! Mau menikah dengan wanita yang kaya? Tentu boleh. Dengan wanita dari keturunan yang baik? Tentu juga boleh. Dengan wanita yang cantik? Boleh banget!

.

Namun, semua itu valid setelah prioritas pertama dipenuhi, yaitu karena agamanya atau seiman. Jadi, setelah kita menemukan calon yang seiman, lalu ternyata dia juga cantik, kemudian alhamdulillah dari keluarga baik-baik dan ternyata kaya raya, wahhh itu namanya dapet paket hemat komplit! Hahahahaa…

.

Jadi kesimpulannya, berusahalah mencari jodoh yang baik hati, rajin menabung, tidak sombong dan yang paling penting, seiman! Kalau sudah ketemu, jangan terlalu lama menunggu, langsung ngomong ke Nyak dan Babe minta dinikahin, lalu segera ijab qabul and welcome to the new world!

.

Sekian #notesfromQatar edisi Jumat ini.. Semoga catatan ringan ini bermanfaat.. Jadi pengen nikah juga nihhh 😀

.

Salam hangat dari Qatar,

@muhammadassad

.

#notesfromQatar adalah catatan ringan dan sederhana yang saya tulis setiap hari Jumat tentang pengalaman pribadi selama berada di Qatar ataupun mengenai topik ringan yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat memberi dan berbagi, saya ingin menuliskan pandangan terhadap suatu masalah, tentunya dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki. Tulisan-tulisan dalam #notesfromQatar tidak berusaha untuk menggurui, namun ingin mengajak semua yang membacanya ikut berpikir dan mendiskusikannya bersama.

75 thoughts on “Misteri Jodoh dan Menikah Muda

  1. tulisannya bener2 cream of the cream! best of the besttttttttt!!! padat, informative, interesting dan tidak membosankan!!

  2. Kurang sepakat dengan poin kalau pulang, ada yang masakin, makanan sudah terhidang. emangnya nyari koki masak? hehehhe

    1. hahahahaa.. maksudnya itu ada yang ngurusin kak! nahh salah satu bentuknya itu ya dimasakinnn… kalo kaya saya yang masih single gini siapa yang masakin coba?? :p

  3. sad, agak melenceng dikit nih dari topik, tapi ini berguna buat kamu dan lainnya..
    saya hanya menyarankan jangan terlalu suka mengkonsumsi mie instan, kaena efeknya kurang baik.
    contoh, dari pengalaman teman2 saya, ada beberapa teman saya yang mengidap penyakit kanker dan tumor yang setelah di diagnosis dokter penyebabnya mie instan…
    walau sesungguhnya penyakit itu kehendak Allah, tapi kita juga berkewajiban untuk berusaha menjaga kesehatan kita 🙂

  4. sad, agak melenceng dikit nih dari topik, tapi ini berguna buat kamu dan lainnya..
    saya hanya menyarankan jangan terlalu suka mengkonsumsi mie instan, kaena efeknya kurang baik.
    contoh, dari pengalaman teman2 saya, ada beberapa teman saya yang mengidap penyakit kanker dan tumor yang setelah di diagnosa dokter penyebabnya mie instan…
    walau sesungguhnya penyakit itu kehendak Allah, tapi kita juga berkewajiban untuk berusaha menjaga kesehatan kita 🙂

  5. nikah muda itu bener2 enak lho saaadddd..makanya kata org2 yg udah nikah “nyesel deh knapa ga nikah dari dulu2 aja..” hahaha

  6. waduh, topiknya berat. Tapi masih belum pengalaman. Jadi agak diragukan 🙂 hehe, becanda..

    Jadi mau siapnya kapan ? Juga komentator2 yang sudah memasuki masa uzur :d

  7. Mau nikah kapan sad? Direncanakan dr jauh2 hari ya.. Apalagi temen lo banyak bgt. Kalo mau booking hotel Mulia dr sekarang aja. Hehe…

    Ada forum yg bagus buat persiapan pernikahan (technically), namanya weddingku.com. Haha.. Kalo cewe lo liat, bisa cepet2 minta nikah 😉 ditunggu undangannya yaaaa

    1. wah wahhhh nikah kapan yaa? kalo rencana si ada no.. tunggu aja ya! hehehee.. iya nanti gw buka websitenya biar pengen cepet2 nikah hahahaa… lo sendiri kapan nikahnya nihh? udah segera deh no!

  8. btw, menurut gua kurang satu tuh dalam poin keuntungan..

    lebih setia pada pasangan sehingga ga banyak memubazirkan uang dan waktu 😀

  9. betul mas assad.apa yang dikatakan mas assad untung rugi masalah nikah muda (kaya dagang aja).kalo menikah di usia muda untung nya bla…..bla….bla.. kalo ruginya….bla…bla….kalo menurut saya banyak untungnya di banding rugi tergantung kita mempresepsikan kata-kata rugi itu sendiri

  10. wah, bagus sekali kak tulisannya 😀
    inspiratif dan bikin pengen cepet nikah. hahaha..

    Quote : “Setelah mengetahui bahwa memang fitrahnya manusia memiliki pasangan, lalu pertanyaan selanjutnya adalah, siapakah jodoh kita? Nah ini dia pertanyaan yang kadang membuat hati dag dig dug, terutama di benak hati kaum hawa hehehe”

    emang kaum adam ngga dag dig dug ya kak? perasaan iya juga deh.hahaha..

  11. Begitu baca judulnya, langsung mikir “pasti yang komen banyak”, hehe. Izin share posting ini ya? Pasti banyak yang mau baca (terutama kaum hawa) hehehe.. =p

  12. ikut nimbrung dikit ya assad, sepertinya menarik untuk dibahas. Saya juga ada sedikit cerita nih untuk dibagi. (ngomong aja muw numpang nulis, hehehe)

    Berawal dari saya bercerita dengan teman saya, sebut saja Imam. “Mam, sepertinya saya memutuskan untuk menikah 2-3th lagi deh,”kata saya. “Kenapa rum?”tanya imam. “Iya, saya memutuskan untuk berkarir dulu, dan jika allah berkehendak saya muw lanjut S2,” tambah saya dengan nada sangat yakin. “Boleh aku bercerita sesuatu?” lanjutnya. “Ya, tentu.”

    “Oke, ini adalah kisah nyata, saya mendapat cerita ini dari kajian saya,” jelas imam.
    ada 2 orang ikhwan sebut saja A dan B, dan ada seorang akhwat sebut saja C.

    Suatu ketika, ketiganya A,B dan C mengatakan kepada Ustad untuk mencarikan pemdamping untuk menikah. Lalu ustad pun mempertemukan mereka. Mula-mula A dan C dipertemukan, saat mereka sedang Ta’aruf.
    si A bertanya : berapa umurnya dan apa kegiatannya sekarang?
    si C menjawab : saya lulusan Teknik Kimia UGM 5 tahun yang lalu, sekarang umur saya 27 tahun. Saya belum bekerja, saya hanya membantu ayah saya dirumah.
    Sedikit terkejut, setelah ta’aruf selesai, si A berkata pada ustad, ” Ustad, saya berubah pikiran, sepertinya saya akan mengurungkan niat saya untuk menikah, saya ingin membuka usaha dulu.”
    Lalu Ustad mempertemukan si B dan si C. Si B yang juga merupakan teman si A, akhirnya dipertemukan dengan si C.
    si B bertanya : berapa umurnya dan apa kegiatannya sekarang?
    si C menjawab sama seperti yang dia jawab kepada si A.
    Ta’aruf berakhir.

    Beberapa tahun kemudian…
    setelah sekian lama tidak bertemu , si A dan si B akhirnya dipertemukan di suatu pertemuan.
    si B : assalamu’alaikum, bagaimana kabarmu?apa kesibukanmu sekarang?
    si A : wa’alaikumsalam, aku masih membangun usahaku sedikit demi sedikit, aku harus bekerja dengan keras untuk membangun usaha ini.
    lalu si A mulai bercerita tentang dirinya,,tahu tidak, dulu aku pernah ta’aruf dengan seorang akhwat, memang dia sangat cantik, dia pintar dia lulusan T.Kimia UGM, tapi umurnya sudah 27 tahun dan sejak lulus dia belum bekerja.
    si B : Oh iya? apakah nama dia si C?
    si A : iya benar, bagaimana kamu tahu?
    si B : Iya, dulu saya juga Ta’aruf dengan si C dan Alhamdulillah saya sudah menikah dengan dia. Setelah menikah saya baru tau ternyata dia kaya. Saya tidak perlu susah payah mencari kerja, mertua saya memberikan saya tanggung jawab untuk mengelola berbagai usahanya, dan Alhamdulillah sekarang saya sudah hidup berkeluarga dan berkecukupan. -end-

    Sedikit mengutip point ke3 yang ditulis Assad, “Membawa keberkahan”. Terkadang manusia berfikir untuk menikah kita harus siap materi terlebih dahulu, tapi jika melihat cerita diatas dan point ke-3 yang Assad tulis berbeda dengan pikiran manusia pada umumnya. Allah justru membukakan rezki dan berkahnya setelah menikah. Subhannallah,,itulah kenapa Allah mengingatkan manusia untuk tidak terlalu khawatir dengan urusan dunianya, sang Creator lah yang akan bertindak.

    Seharusnya ini juga menjadi pandangan untuk saya sendiri, tapi tetap tidak mudah mengenyampingkan prinsip dan idealis saya sendiri.

    wah wah,,,ga terasa yang saya bilang sedikit ternyata banyak sekali jejak yang saya tinggalkan hingga lebih cocok dibilang jika saya menerbitkan psotingan saya sendiri. hehe..

    hanya sedikit sharing, semoga bermanfaat. Thx 🙂

  13. Assalammuallaikum.. Istri dan anak adalah penyejuk hati. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. 30: 21).
    kadang2 saya melihat istri menjadi neraka didalam keluargannya… kasian ya..
    tanks sob dah dapet pencerahan.. tulisannya mudah di pahami.. 🙂

  14. Ani:
    Yang nomor 5, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri”
    saya diajarkan sama guruku terjemahannya bukan untukmu istri-istri tetapi, untuk pasanganmu
    saya juga tidak tau, coba bahasa arabnya pasangan apa?
    dan bahasa arabnya istri-istri apa?

  15. Ani:
    Tolong bahasa arabnya pasangan apa yach? dan bahasa arabnya istri2.
    saya dikasih tau sama guruku yang poin5 diatas
    ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri
    –> bukan menciptakan untukmu istri-istri tetapi menciptakan pasanganmu.
    bener tidak?

  16. tinggal dipraktekkan saja ya assad…
    memang dari pengalaman sy yg baru menikah setahun ini,
    menikah muda itu banyak manfaatnya,
    salah satunya yaitu keberkahan dari Allah swt..

  17. really nice blog mas..
    penuh inspiratif dan penyampainya dengan bahasa ringan dan tidak terlalu formal.
    Bisa bagi Tips mas biar bisa enjoy dalam menulis.

    wassalam..

  18. it’s a nice blog
    love it yeay

    ide tulisan yang memang gak pernah ngebosenin untuk dibicarakan
    menarik sekali
    hihihihi

  19. Assalamualaikum.

    Aq suka postnya, sudut pandangnya anak muda banget,
    klo ngomongin jodoh emang ga ada habisnya, bener siy nikah itu membawa berkah, tapi dari pengalaman aq berkah itu datang klo kita mempersiapkan dengan matang.

    Bukankah ibadah yang baik itu dilakukan dengan kemantapan. Mantap secara perencanaan & pelaksanaan.

    baru2 ini aq plg dari mesir and mendapati banyak mahasiswa mesir yang telah menikah & mempunyai kesulitan dalam hal ekonomi, banyak juga dari mereka yang butuh waktu hingga 8 tahun menyelesaikan kuliah mereka karena harus berfokus pada pemenuhan ekonomi keluarga.

    Secara tersirat mereka mengatakan Nikah itu Ibadah namun alangkahnya baiknya bila dilakukan dengan kemantapan hati serta perencanaan. Bukankah ibadah yang baik dilakukan dengan penuh kemantapan (khusyuk).

    Salam,
    Nissa

  20. Subhanallah!
    1st time bace penulisan dari kamu asad..
    Kalau pemuda Malaysia di sini fikiran seperti kamu, boleh aja kok teman-teman saya pilih jadikan calon suami.. hehehe!

    pesanan: Hubungan yang halal dalam islam adalah Perkahwinan. Maka tidak wujud hubungan bercouple.. benarkan 🙂

    salam dari Malaysia

  21. assalamualaikum…

    tulisan yang bagus… semoga bisa bertambah ilmu kita tiap harinya….

    menikah sejatinya adalah fitrah, mungkin menikah di usia muda adalah salah satunya. setiap pilihan pasti ada kebaikan dan keburukannya. semoga kebaikannya yang lebih utama dari keburukan. mungkin kalo ada waktu akhi bisa menulis tentang: jika jodoh masih belum datang, bagaimana kita harus menyikapinya? dan semoga topik ini bermanfaat bagi semuanya…terima kasih

    wassalamualaikum

  22. Jodoh itu misteri.. tapi sejatinya qt bisa meminimalisir kekhawatiran soal bgmana pasangan qt kelak dg memperbaiki akhlak dan kualitas ibadah qt.. Karena sesuai janjinya lelaki yg baik u/ perempuan yg baik dan sebaliknya.. Jadi sembari menunggu jodoh menjemput mari b’hias dg ibadah pada-Nya:)

  23. memang misteri..tapi harus tetep tetap berprasangka baik ma Yang Maha Kuasa..
    semoga sama-sama dimudahkan….amin..

  24. Assalamualaikum…
    Tulisan yang sangat mencerahkan, buat yang sudah maupun akan menikah,coba saya membaca ini sebelum menikah, wahh…pasti tambah semangat 🙂 btw semoga buku Note From Qatar bisa berguna bagi masyarakat luas, Amiin..
    makasih P. Assad
    wassalam

  25. “Makanya mengapa kalangan medis menyebutkan bahwa usia 20-an adalah saat terbaik untuk bereproduksi karena keadaan sang Ibu dalam kondisi prima”

    maaf nih mas assad sebelumnya, tapi setau saya wanita dibawah 20 tahun itu masih rentan untuk hamil karena rahimnya itu belum kuat.. hmm.. terus dr yg saya pernah baca wanita yang-hmm-melakukan aktivitas seksual dibawah 20 tahun lebih rentan 10-12 kali kena kanker rahim.. CMIIW

    but at all, tulisan ini menarik banget.. topik hangat dikalangan anak muda.. hahahaha

  26. kak assaaaaddddddd
    keren banget tulisannya…
    jd penen nikah muda niy….udh siap lahir batin…..
    etapi blm ada calon dink…. hihihiihihiii

  27. bagus mas.. masya Allah …

    tp complain # kerugian point 3, mengorbankan beberapa cita-cita… ap dengan menikah kuliah kita jadi terhambat mas ? (: dengan menikah, jalan-jalan kluar negeri jd terhambat mas ? (: dengan menikah kerjaan terhambat mas, dan g bisa cepat mengejar karir ? (:

    hehehe, Rasul menikahi siti khadijah usia 25, kayakny g menghambat cita-cita untuk menyebarkan agama islam, (: kyknya semakin terbantu dengan menikah dengan siti khadijah… (:

    tergantung cita2 nya kayaknya yaaa mass … hehehe

  28. Menikah di usia muda terkadang menimbulkan banyak pertanyaan atau dugaan. Sebagian menuduh mereka yang nikah muda pasti MBA (Marriage By Accident) alias hamil duluan. Padahal belum tentu juga. Banyak yang menikah di usia muda karena itu memang sudah menjadi keinginan bukan keterpaksaan. Terpaksa karena keadaan (sudah hamil) atau terpaksa karena dijodohkan.

    Tujuan pernikahan bukan hanya demi untuk mendapatkan kesenangan seksual atau melampiaskan hasrat seksual, karena manusia bukanlah hewan yang hanya memiliki kebutuhan fisik/biologisnya (makan, minum dan bersetubuh), sementara manusia berbeda karena dikaruniai Allah dengan hati atau perasaan dan akal dimana keduanya memiliki hak pula untuk hidup dan diberi “makan”.

    Oleh karena itulah mendapatkan kesenangan seksual dan melampiaskan hasrat seksual bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebuah efek yang bertujuan untuk menyatukan hati dan pikiran sepasang anak manusia yang berlainan jenis dan memutuskan untuk hidup bersama dan berbagi kesenangan maupun duka bersama. Seks bukanlah tujuan melainkan hanya sebuah media untuk mengekpresikan cinta dimana perkawinan membuatnya agar tetap berada dalam kesucian.

    Memperoleh keturunan pun bukanlah sebuah tujuan utama akan tetapi sebuah buah dari cinta dan perkawinan dimana kehadiran seorang anak akan semakin mempererat hubungan cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua.

    Jadi menikah adalah sebuah kebutuhan bagi setiap manusia. Kalau kita sudah siap menikah di usia muda, kenapa harus menunda. Alasan menikah di usia muda ada beberapa yaitu:

    1. Godaan untuk para pemuda saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan di masa lalu.
    2. Memperbanyak kebaikan dan meminimalkan kemaksiatan.
    3. Agar hidup lebih terarah dan produktif.
    4. Mempersiapkan generasi yang lebih baik.

    Sementara, sebagian diantara kita terpengaruh oleh budaya barat yang tidak lagi mementingkan pernikahan. Padahal coba perhatikan fenomena di negara-negara barat saat ini:

    1. Penduduknya lebih banyak yang berusia lanjut daripada yang berusia muda (piramida terbalik).
    2. Para pemudanya tidak mau menikah dan punya anak.
    3. Mereka lebih senang hidup bersama tanpa ikatan.
    4. Mereka melegalkan prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksual.

    Apa yang akan terjadi nanti di negara barat sana 10 atau 20 tahun ke depan? Kalau bisa melakukan kebaikan hari ini, kenapa harus menunggu esok hari. Segeralah melaksanakan apa yang anda bisa lakukan karena esok belum tentu kita masih ada. Jangan menunda!

  29. at thoyyibatttttt li toyyibiiiennn…
    assholihatttt li sholihiiieeeennnn…
    Lelaki yang baik dan sholeh…insya allah…pasti dapat wanita yang baik dan sholihah…
    Mudah2 an..Asad…dapet wanita..yang seperti itu..kaya Khadijah, Aisyah, Asiyah, Fatimah…Amienn…
    n’ yang paling penting itu diennyaa…
    Yang selalu menemani dalam setiap perjuangan dan selalu berkorban untuk kemajuan Islam…Salam Ukhuwah islamiyyah…..

  30. wah benar tu mas, untuk untung rugi menikah di usia muda, hahaha…tp yg rugi itu konsekuensi duniawi, sebenarnya itu untung semua (menurut saya)…Klo yg egonya msh besar dilatih untuk menjadi lebih sabar. Pokoknya tetap untunglah

  31. Assalamualaikum …

    Melihat ini saya jd ingin menikah, bukan karena apa-apa tapi karena butuh teman, sebab slama ini saya tdk punya siapa-siapa kecuali orang tua, singkatnya anak tunggal …

    Tapi, mungkin Alloh SWT belum merestui mengingat saya msh belum dewasa, n bertanggung jawab, meskipun sudah berumur 24 tahun, dan belumn punya nafkah sendiri untuk anak n istri nanti …

    Mohon pencerahannya, apakah saya harus bersabar …?

    Wassalamualaikum …

  32. Tulisannya bagus mas, kl boleh berpendapat sih, soal prioritas AGAMA itu ga sekedar seiman saja, tapi berusaha mencari yg sholeh dan sholehah juga. Insya Alloh rumah tangga jadi berkah kl pasangan kita beriman dan bertaqwa. Saat suami/ istri menyukai pasangannya, dia akan berbuat baik (pastinya). Jika sedang tidak suka, maka dia tidak akan berbuat zalim 😉

  33. gaya tulis menulisya keren, enak dibaca betah klo dibaca sampai selesai ngga ada sedikit rasa bosan.. saya pribadi juga ingin belajar dari menulisnya bang assad he..he..

  34. Ngajak nikah ditolak terus..
    Ngajak yang cantik ditolak
    dibilangnya suruh ngaca.. Ngajak yang jelek ditolak,
    katany pngen perbaiki kturunan
    masa jelek dapat dpat suami
    jelek. Ngajak gadis kaya di suruh
    ngukur diri gak level katanya. Ngajak yang miskin ditolak juga
    soalnya pngen memperbaiki
    nasib.. Ngajak yang soleh ditolak juga
    katanya wanita solehah untuk
    laki2 soleh juga.. Ngajak cewek nakal ditolak juga
    katanya pengen memperbaiki
    hidup masa nakal dapatnya
    nakal..

  35. Assalamuslaikum
    Sal kenal unt sahabat di Qatar. Semoga mendapat pasangan yang sesuai dengan tuntunan rosulallah

  36. -Sebagai Cowok menurut Saya..menikah Kl sudah Punya pekerjaan tetap/Rumah/Mobil/Bisnis sambilan..baru 100% Siap..telat Nikah ndak apa-apa, Semua itu Niat untuk Anak-isteri, biar ndak ikut susah-susah merasakan mengumpulkan Uang sedikit demi sedikit.
    -Kalau Cowok Nikah dasarnya memenuhi kebutuhan Shahwat/Nafsu Enakknya Umur 19 Th sonoh lulus SMA langsung kawin..Merasakan Nikmat di Usia dini, Tinggal di Rumah Mertua bersama kakak adik-Ipar/Makan ikut Mertua/Punya Anak ikut mertua…….Enakkkkknya di Mana (hanya Orang Ndableg yg Bisa)

Leave a comment