Ramadhan Sebagai Akselerator

Assalamu’alaikum sahabat-sahabat semua! Apa kabar? Gimana puasanya lancar semua? Tetap semangat ya! Rasanya udah lama tidak menyapa sahabat-sahabat sekalian, karena memang baru nulis #notesfromQatar lagi minggu ini hehehe.. maklum lah, selama liburan di Indonesia ini saya seperti “pengacara” alias pengangguran banyak acara :p

.

Tidak terasa ya sudah setengah dari Bulan Ramadhan kita lalui. Semoga semangat ibadah kita tidak kendor, bahkan terus meningkat! Kalau diibaratkan seperti piala dunia nih, sekarang kita sudah memasuki masa-masa semifinal dan menuju final, dimana semakin sedikit yang masih mampu bertahan untuk terus giat beribadah, bahkan menambah porsinya. Ya gampangnya kita bisa melihat bagaimana shaf-shaf shalat taraweh di masjid pada minggu belakangan ini semakin maju ke depan alias makin dikit yang ikut hehehe.. coba bandingkan dulu di awal-awal yang sangat penuh, bahkan sampai keluar dari masjid.

.

Agar kita semua tetap bersemangat dan bisa masuk ke babak final dari Bulan Ramadhan ini, maka topik #notesfromQatar kali ini adalah tentang kehebatan Bulan Ramadhan yang mampu berfungsi sebagai akselerator atau percepatan. Bulan Ramadhan saya katakan sebagai bulan percepatan karena begitu banyak hikmah yang bisa didapatkan dari bulan ini. Allah SWT sangat sangat dermawan dalam memberikan bonus pahala beribu ribu kali lipat dan di sisi lain Dia juga memberikan fasilitas mengunci setan-setan yang biasa mengganggu manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda, Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari)

.

Seperti sebuah sekolah yang memiliki kelas percepatan, anak yang seharusnya lulus dalam masa 3 tahun, bisa dipercepat menjadi 2 tahun saja. Sama dengan Bulan Ramadhan, cucuran pahala, rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT pada bulan ini begitu besarnya sehingga kita bisa mempercepat pencapaian amal baik dan pahala kita yang tidak mungkin kita capai dalam bulan-bulan biasa. Dari mulai percepatan ketaqwaan, percepatan mendapatkan pahala, sampai percepatan membentuk kepribadian yang lebih baik. 🙂

.

Percepatan yang pertama adalah dengan hikmah berpuasa selama sebulan penuh ini. Bulan Ramadhan adalah bulan gemblengen, bulan latihan, bulan penempaan, dimana ujian yang sesungguhnya adalah 11 bulan selanjutnya.  Puasa adalah ibadah yang sangat spesial, karena balasan bagi tiap orang berbeda dan Allah SWT sendiri lah yang akan langsung memberikan reward kepada hamba-Nya yang berpuasa. Sesuai di dalam Hadits Qudsi: “Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.”

.

Berpuasa di Bulan Ramadhan bukan hanya menahan diri dari tidak makan dan minum, tapi juga berpuasa dari ngomongin orang lain, berpuasa dari emosi yang suka meledak-ledak, berpuasa dari hal-hal yang tidak disenangi Allah SWT, berpuasa dari ghibah dan mendengar hal-hal yang tidak baik, dst. Berpuasa adalah media terhebat penempa jasmani dan rohani, yang bertujuan menjadikan pribadi yang lebih baik dibanding sebelumnya. Puasa akan melahirkan manusia baru dengan kepribadian yang tangguh.

..

Percepatan yang kedua adalah segala amal ibadah kita akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Shalat sunnah kita di Bulan Ramadhan bernilai seperti shalat fardhu, dan shalat fardhu bernilai 70 kali shalat fardhu di bulan lain. Ibadah-ibadah lain seperti membaca Al-Quran, shadaqah dll pun mendapat ganjaran berlipat ganda karena Ramadhan adalah bulan terbaik untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Seperti diterangkan dalam salah satu hadits, “Sebaik-baik shadaqah adalah shadaqah pada bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

.

Selain itu, Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia karena di bulan inilah turunnya Al-Qur’an. Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…” (QS. Al-Baqarah[2] : 185). Karena itu, perbanyaklah membaca Al-Qur’an, kalau perlu buat target, minimal di Bulan Ramadhan ini khatam satu kali! Insha Allah dengan optimisme pasti bisa! Tapi jangan optimisnya aja, harus action juga hehe…

.

Percepatan yang ketiga adalah pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang sangat agung, yang kita sudah kenal dengan nama Lailatul Qadr. Lailatul Qadr merupakan salah satu akselerator tercepat dalam mendapatkan pahala dan kebaikan. Di dalam surat Al-Qadr, dijelaskan bahwa satu malam ini memiliki kebaikan lebih dari seribu bulan. Segala ibadah dan amal baik kita di malam tersebut akan dilipatgandakan pahalanya seolah-olah kita beribadah selama 1000 bulan.

.

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr [97] : 1-5)

.

Dahsyat banget!! Satu malam setara, bahkan lebih baik dibanding seribu bulan! Kalau dihitung secara matematis (biasa namanya juga manusia, kadang suka gamau rugi hehe..), 1000 bulan itu setara dengan 83.3 tahun! Kita aja ga tau apa akan diberikan umur panjang hingga 83 tahun, tapi Allah Ar-Rahman memberikan keutamaan bagi siapa saja yang melakukan ibadah pada malam itu, maka itu seolah-olah dia telah beribadah kurang lebih 83.3 tahun. Bonus gede-gedean ini! 🙂

.

Namun Lailatul Qadr itu bukanlah sebagai tujuan, namun menjadi tools atau alat dengan tujuan akhir adalah menjadi pribadi yang lebih bertaqwa dan mendapatkan keridhaan Allah SWT. Lailatul Qadr diberikan Allah SWT sebagai insentif yang sebenarnya bertujuan agar kita terbiasa melakukan ibadah dan menghidupkan malam-malam untuk beribadah kepada Sang Pemilik Alam Semesta. Kalau kita sudah terbiasa menghidupkan malam dengan ibadah, maka otomatis ada atau tidak ada bonus, ibadah tetap dilakukan. Dan jika ada bonus seperti Lailatul Qadr , Insha Allah akan lebih mudah untuk didapatkan.

.

Ilustrasinya seperti orang tua yang memberikan mainan untuk anak-anaknya jika juara kelas. Mungkin pada awal-awal, sang anak akan sangat bersemangat karena mainan itulah tujuannya, tapi sebetulnya tanpa disadari semangat berkompetisi untuk menjadi juara telah tumbuh di anak tersebut dan lama kelamaan hadiah sudah tidak menjadi penting lagi bagi dia. Ada ataupun tidak ada hadiah, sang anak akan tetap menjadi juara 1.

.

Hakikat dari seluruh ibadah yang kita kerjakan dalam bulan Ramadhan adalah dalam rangka membersihkan jiwa (tazkiyah an-nafs) untuk betul-betul menjadi pribadi yang bertaqwa (muttaqin). Secara bahasa, taqwa berarti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 15-19 dijelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa beserta balasannya.

.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat [51]:15-19)

.

Ciri yang pertama orang bertaqwa adalah orang-orang yang suka berbuat ihsan atau kebaikan. Apa itu Ihsan? Pada zaman dahulu, saat Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba datang seseorang yang sangat putih bajunya, sangat hitam rambutnya, dan padanya tidak terlihat bekas perjalanan, juga tidak ada seorang pun dari para sahabat yang mengenalnya. Lalu orang tersebut duduk sangat dekat dengan Rasulullah dan ia menempelkan kedua lututnya kepada lutut Rasulullah, dan meletakkan kedua telapak tangannya ke kedua paha Rasulullah

.

Lalu dia berkata, “Muhammad, beritahu aku apa itu Islam?” Rasulullah menjawab, “Bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu.” Orang itu berkomentar, “Shadaqta (Engkau benar).” Mendengar komentar dari orang tersebut yang mendengarkan. Mungkin dalam hati para sahabat, “ini orang aneh bener, nanya sendiri malah jawab sendiri.” hehehe…

.

Orang itu bertanya lagi, “Beritahu aku apa itu iman?” Rasulullah menjawab, ”Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab-kitab suci-Nya, para Rasul-Nya, hari akhirat, dan mengimani takdir yang baik dan buruk.’ Orang tersebut berkomentar lagi, a berkomentar, “Shadaqta (Engkau benar).”

.

Ia bertanya lagi, “Beritahu aku apa itu Ihsan?” Rasulullah menjawab, “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah SWT seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan, jika engkau tidak melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia melihatmu.”

.

Setelah itu orang itu pergi. Sementara para sahabat semakin bingung dan hanya bisa diam. Kemudian Rasulullah bertanya kepada Umar, “Umar, apakah engkau tahu siapa yang bertanya tadi?” Lalu Umar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah kemudian menjawab, “Dia adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama kalian (Islam).”

.

Lalu ciri selanjutnya dari orang yang bertaqwa dalam ayat tersebut adalah orang yang menghidupkan waktu malamnya dengan beribadah kepada Allah SWT (bertahajud, I’tikaf, baca Al-Qur’an, dll), orang yang selalu beristighfar, dan orang yang gemar bersedekah dan mengeluarkan sebagian hartanya bagi kaum fakir miskin, karena dia sadar bahwa dalam hartanya ada hak untuk kaum fakir miskin. Semoga kita semua termasuk ke dalam ciri-ciri tersebut.

.

Akhirnya sebagai penutup, Ramadhan akan segera berakhir, ayo segera perbanyak ibadah kita, apalagi mulai hari senin nanti kita akan memasuki babak final yaitu 10 malam terakhir, dimana disitulah masa-masa pembebasan dari api neraka dan waktu turunnya malam agung yang bernama Lailatul Qadr. Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk mengisi hari-hari terakhir di Bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak amal shalih untuk menggapai  predikat menjadi orang yang bertaqwa.

.

Mari kita semua kencangkan sabuk pengaman dan bersiap take-off untuk beribadah! Have a great spiritual journey guys! 🙂

.

Salam Ramadhan kareem,

@MuhammadAssad

.

#notesfromQatar adalah catatan ringan dan sederhana yang saya tulis setiap hari Jumat tentang pengalaman pribadi selama berada di Qatar atau mengenai hal-hal ringan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat memberi dan berbagi, saya ingin memberikan pandangan terhadap suatu permasalahan, tentunya dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki. #notesfromQatar ditulis dengan bahasa yang santai, mudah dimengerti dan tidak berusaha untuk menggurui. Namun, ingin mengajak semua yang membacanya ikut berpikir dan mendiskusikannya bersama. Semoga bermanfaat!

Aussie Trip: Make Friends Everywhere!


Kemarin salah seorang teman baik di Singapore bernama Risty atau biasa saya panggil “cil” nge-tweet saya. Isinya: “ssad kok udah lama gue ga mencium hawa2 #notesfromQatar sih? hahahaa” Seketika sadar juga, oiya ya, udah 2 minggu saya absen dari rutinitas menulis #notesfromQatar setiap hari Jumat.

.

Mohon maaf bagi yang sudah deg degan menunggu tulisan terbaru #notesfromQatar (www.lebay.com), karena memang lagi banyak kerjaan jadi agak terbengkalai (alasan yang tidak baik hehehe). Well, kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman ke Australia 2 minggu lalu. Alhamdulillah saya berkesempatan mengunjungi 4 negara bagian: Melbourne, Gold Coast, Brisbane dan Sydney. Sebenernya mau mengunjungi negara bagian lainnya, namun karena kantong sudah keburu kering, jadi rencana itu diurungkan. 🙂

.

Dari perjalanan tersebut, cukup banyak pengalaman menarik yang didapat. Dari mulai makan makanan baru, mengunjungi tempat-tempat baru, hingga berkenalan dengan teman-teman baru. Intinya semua baru! Dan hal-hal baru yang saya sebutkan tadi itu bisa terjadi karena adanya sambutan hangat teman-teman di 4 negara bagian tersebut. Saya merasakan betul bagaimana menolongnya teman-teman di sana.

.

Dimulai dari menjemput saat mendarat pertama kali di Melbourne, disediakan akomodasi tempat tinggal free of charge, berkunjung ke tempat-tempat menarik yang belum pernah saya kunjungi, hingga makan di tempat-tempat yang enak! hehehe.. Singkatnya, pengalaman sewaktu di Australia sangat asik dan memiliki banyak teman di berbagai tempat itu menyenangkan!

.

Setiap Manusia Diciptakan Berbeda

Secara umum, kita senang memiliki teman karena yang namanya manusia itu tidak mungkin bisa hidup sendiri, makanya disebut makhluk sosial. Namun di sisi lain, kita juga harus paham bahwa memiliki teman itu berarti siap untuk menerima perbedaan, dan itu hal yang wajar karena memang setiap manusia diciptakan berbeda, dan perbedaan itulah yang sebetulnya menjadikan pertemanan itu mengasyikkan. Coba bayangkan kalau semua teman itu sama sifat dan tingkah lakunya seperti kita, mungkin kita seperti hidup dalam dunia robot yang serba kaku dan tidak menarik.

.

Allah SWT berfirman,“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Ar-Ruum [30]:22)

.

Dalam ayat tersebut jelas bahwa diantara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT ialah diciptakannya manusia dalam bentuk dan warna tubuh yang bermacam-macam serta bahasa yang berbeda. Dia menciptakan anak-anak Adam dalam perbedaan dan di sinilah ditunjukkan tanda-tanda kekuasaannya. Dari total jumlah umat manusia sekarang ini yang sekitar 8 milyar orang, tidak akan pernah ada cerita 2 orang memiliki persamaan yang sama persis, dari mulai wajah hingga perilaku. Bahkan anak kembar siam sekalipun pasti ada bedanya!

.

Hakikat yang terpenting dari ini semua adalah bagaimana perbedaan-perbedaan tersebut dapat berkolaborasi dan menjadi kebaikan serta saling memberikan manfaat. Begitu juga halnya dengan pertemanan, bagaimana suatu perbedaan dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil positif bagi setiap individu. Allah SWT menciptakan manusia bermacam-macam bentuk dan rupa, dengan tujuan bagi kita untuk saling mengenal dan akhirnya bisa saling memberikan hasil yang positif.

.

“Hai kaum manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah SWT ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

.

Tips & Tricks Dalam Berteman

Networking (pertemanan, relasi) adalah hal yang sangat penting dalam hidup ini dan menyumbang porsi yang cukup besar bagi kesuksesan seseorang. Saya pun sering merasakan sendiri bagaimana pentingnya dampak networking. Bisnis-bisnis yang saya geluti lebih banyak menggunakan relasi-relasi yang dimiliki, dan itu sangat menghemat biaya karena tidak ada overhead cost, production cost, fixed cost, dan berbagai macam cost lainnya.

.

Namun pertanyaannya sekarang, bagaimana bisa memiliki banyak teman jika kita tidak mampu menjalin suatu pertemanan baru? Padahal setiap harinya cukup banyak peluang untuk memiliki teman baru. Baik itu dari acara-acara formal di kantor, seminar-seminar, atau acara semi-formal seperti makan siang bersama klien, atau yang benar-benar ga ada formal2nya seperti di acara ulang tahun temen atau mungkin juga di kendaraan angkutan umum. Everywhere is possible!

.

Berikut beberapa tips & tricks dalam membuat dan menjalin suatu pertemanan yang boleh diikuti atau tidak, dan ini berdasarkan pengalaman saya yang telah dibuktikan langsung keabsahannya hehehe..

.

1. Bertemanlah dengan siapa saja, namun selektif dalam bergaul. Mungkin banyak dari kita, termasuk saya, yang sudah diajarkan sejak kecil hanya untuk memilih berteman dengan yang baik-baik saja, agar katanya turut terbawa baik. Kalau kata saya, “Ada benernya, tapi jangan seperti itu juga! Kalau temenan sih silahkan dengan siapa saja, tapi untuk bergaul pilihlah teman-teman yang akan memberikan manfaat buat kita.”

.

Mengapa kita jangan memilih-milih dalam berteman? Simple saja, karena setiap orang memiliki sisi baik dan buruk. Orang yang kita anggap baik pasti mereka juga memiliki sisi buruk dalam dirinya, dan orang yang kita anggap buruk (seperti preman atau penjahat), pasti ada sisi baik dalam dirinya yang juga bisa kita pelajari. Jadi dalam pertemanan, berteman lah dengan siapa saja!

.

Namun, jika sudah dalam tahap pergaulan, nah ini yang harus selektif. Berteman dan bergaul adalah dua hal yang berbeda. Bergaul adalah dimana kita menghabiskan banyak waktu kita dengan orang tersebut. Kita menghabiskan waktu bareng, sering berdiskusi bareng, sering minum kopi bareng, dst. Ibaratnya, kalau kita suka bergaul dengan tukang parfum maka kita akan kecipratan bau harumnya. Tapi kalau kita bergaul dengan tukang besi, maka bau besi yang akan nemplok di badan kita.

.

2. Kalau bertemu orang yang baru, beri salam duluan. Kita pastinya sering kali dihadapkan pada situasi dimana berhadapan dengan orang-orang baru. Kadang ga sengaja kita papasan dengan teman sekantor, duduk semeja dengan orang-orang baru, dll. Sering terjadi, kita sering diem2an, padahal tidak demikianlah caranya. Islam adalah agama santun yang menganjurkan umatnya untuk mendahului dalam memberikan salam. Seperti anjuran Rasulullah, “…berilah salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang belum kamu kenal.” (Muttafaqun ‘Alaih).

.

Memberi salam bisa berbagai macam. Kalau kita mengetahui bahwa orang yang kita ajak bicara adalah seorang Muslim, maka ucapan salam yang paling pas adalah “Assalamu’alaykum”. Tapi kalau kira-kira bukan seorang Muslim, kita bisa menyapa dengan ucapan “Selamat Pagi” atau “Selamat Malam”, tergantung waktunya aja. Kalo lawan bicaranya rapper mungkin bisa disapa duluan seperti ini, “yo mamen, what’s up mennnn!!” hehehee…

.

3. Awali dengan senyuman 🙂 Senyum itu ibadah, dan sangat penting!! Biasanya kalo ketemu orang, mukanya masih pada jutek dan penuh curiga. Karena memang seperti itulah manusia, kalau belum kenal maka akan cenderung menutup diri, tapi kalo udah merasa kenal akan lebih terbuka.

.

Biasanya kalo seperti itu, yang saya lakukan langsung memberikan senyum pepsodent karena senyum merupakan ungkapan unik yang menimbulkan rasa perdamaian dan persaudaraan. Rasulullah saw. bersabda, “Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan.” (HR. Muslim)

.

Setelah itu biasanya suasana akan langsung cair, orang jadi ga jutek lagi, dan pembicaraan mudah dibuka. Jadi senyum itu adalah hal yang kecil namun bisa memberikan dampak yang besar. Benar apa yang disampaikan Rasulullah SAW, “Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

.

4. Buat pertemanan dimanapun dan kapanpun. Membuat suatu hubungan pertemanan itu bisa dimana saja dan kapan saja. Dari mulai tempat-tempat konvensional seperti seminar atau kantor, atau bisa juga manfaatkan social media networking seperti twitter dan facebook, hingga tempat-tempat yang tidak biasa seperti café atau bahkan toilet! “Hah?? Di toilet bisa kenalan juga?” oiya tentu saja.

.

Sedikit bercerita, pertama kali saya berkenalan dengan Pak Emirsyah Satar (CEO Garuda Indonesia) itu di toilet! Ya tentunya ada ilmunya juga berkenalan di toilet, dan tidak berkenalan sewaktu membuang hajat masing-masing hehehe.. dan hingga sekarang hubungan saya dengan beliau tetap baik. Intinya adalah buatlah pertemanan dimanapun dan kapanpun, karena kita tidak akan pernah tahu mungkin saja itu adalah orang yang bisa memberikan manfaat bagi kita.

.

5. Banyak membaca. “Lho apa hubungannya membaca dengan membuat teman?” Tentu ada! Misalkan kita berkenalan dengan seorang ekonom atau orang yang bekerja di sektor keuangan, misalkan bank. Kalau kita sehari-hari membaca koran dan mengetahui isu apa yang sedang hot akhir2 ini, pastinya obrolan dengan ekonom tersebut akan semakin nyambung. Tapi kalau kita cuma tau tentang berita gossip di infotainment, yaudah ke laut aja hehehe..

.

Misalkan kita mengetahui isu yang lagi panas saat ini di bidang ekonomi adalah tentang “Redominasi” atau penyederhanaan nilai mata uang, maka hal ini akan menarik perhatian si ekonom untuk berbicara panjang lebar dan peluang untuk menjadi teman semakin besar. Setelah orang tersebut merasa nyaman berbicara dengan kita, barulah pastinya topik bisa melebar, seperti misalkan jadi ngobrol tentang hobi miara jangkrik, dll.

.

6. Tinggalkan sesuatu yang berkesan. Kalau mengambil istilah iklan salah satu deodoran, “kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda!” Kurang lebih sama dengan di saat kita berkenalan dengan orang lain, terutama orang-orang seperti pebisnis, pejabat atau artis, dimana mereka setiap hari nya mungkin bertemu dengan puluhan bahkan mungkin ratusan orang. Kalau kita hanya biasa-biasa saja (salaman, nanya kabar terus pulang), mungkin orang yang kita ajak kenalan keesokan harinya juga sudah lupa siapa kita, dan next time kita ketemu lagi dia sudah tidak ingat lagi.

.

7. Berikan manfaat sebesar-besarnya! Dalam Islam, prinsip memberikan manfaat kepada sesama manusia bukan berdasarkan atas permintaan. Tetapi prinsip memberikan manfaat adalah keinginan untuk selalu memberikan kebaikan kepada sesama, termasuk di dalamnya adalah amar ma’ruf nahi munkar (nasehat dalam kebaikan dan mencegah kejahatan), meskipun terkadang bertentangan dengan keinginan teman.

.

Terkadang kita cenderung untuk mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas atau atas nama persahabatan. Sehingga, jika teman melakukan kesalahan, kita cenderung membolehkan. Padahal itu sangat berbahaya sekali dan bukan seperti itu tuntunan dalam Islam. Benar adalah benar, dan salah adalah salah! Untuk itulah saling menasehati dalam kebaikan menjadi penting.

.

Seperti firman-Nya, “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr:1-3)

.

Diharapkan dari nasihat-nasihat itulah, hal-hal buruk seorang teman bisa diluruskan. Tentunya, jika kita siap memberikan nasihat kepada teman, kita juga harus siap untuk menerima masukan dan nasihat dari orang lain. Kemampuan mengolah dan menerima nasihat, atau kritik jika lebih keras, bisa berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang.

.

8. Terus bina pertemanan yang sudah terjalin. Ada istilah bahwa mempertahankan lebih sulit dibanding mendapatkan. Saya pikir hal tersebut juga relevan dengan pertemanan. Kalau bahasa kerennya menjaga pertemanan itu keep in touch. hal ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti menanyakan kabar dengan mengirim sms atau kalau skr bisa pake bbm, mengirimkan ucapan selamat idul fitri jika sama-sama melaksanakan ibadah puasa, atau mungkin juga bisa dengan tidak lupa untuk selalu mengirimkan ucapan selamat ulang tahun.

.

Kurang lebih seperti ini yang bisa saya share dalam #notesfromQatar edisi Jumat ini. Semoga bermanfaat yaa.. dan percayalah bahwa memiliki banyak teman itu menyenangkan, meskipun kita juga harus sadar bahwa tidak semua orang akan menyenangi kita 🙂

.

Akhirnya benar kata pepatah, “Memiliki 1000 teman terasa masih kurang, namun memiliki 1 musuh saja rasanya udah banyak banget!” hehehe..

with some Indonesian friends in Melbourne. Thanks guys for everything! 🙂

.

Salam Persahabatan,

@MuhammadAssad

.

#notesfromQatar adalah catatan ringan dan sederhana yang saya tulis setiap hari Jumat tentang pengalaman pribadi selama berada di Qatar atau tentang hal-hal ringan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat memberi dan berbagi, saya ingin memberikan pandangan terhadap suatu permasalahan, tentunya dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki. #notesfromQatar tidak berusaha untuk menggurui, namun ingin mengajak semua yang membacanya ikut berpikir dan berdiskusi bersama. Semoga bermanfaat!