Assalamu’alaikum sahabat-sahabat semua! Apa kabar? Gimana puasanya lancar semua? Tetap semangat ya! Rasanya udah lama tidak menyapa sahabat-sahabat sekalian, karena memang baru nulis #notesfromQatar lagi minggu ini hehehe.. maklum lah, selama liburan di Indonesia ini saya seperti “pengacara” alias pengangguran banyak acara :p
.
Tidak terasa ya sudah setengah dari Bulan Ramadhan kita lalui. Semoga semangat ibadah kita tidak kendor, bahkan terus meningkat! Kalau diibaratkan seperti piala dunia nih, sekarang kita sudah memasuki masa-masa semifinal dan menuju final, dimana semakin sedikit yang masih mampu bertahan untuk terus giat beribadah, bahkan menambah porsinya. Ya gampangnya kita bisa melihat bagaimana shaf-shaf shalat taraweh di masjid pada minggu belakangan ini semakin maju ke depan alias makin dikit yang ikut hehehe.. coba bandingkan dulu di awal-awal yang sangat penuh, bahkan sampai keluar dari masjid.
.
Agar kita semua tetap bersemangat dan bisa masuk ke babak final dari Bulan Ramadhan ini, maka topik #notesfromQatar kali ini adalah tentang kehebatan Bulan Ramadhan yang mampu berfungsi sebagai akselerator atau percepatan. Bulan Ramadhan saya katakan sebagai bulan percepatan karena begitu banyak hikmah yang bisa didapatkan dari bulan ini. Allah SWT sangat sangat dermawan dalam memberikan bonus pahala beribu ribu kali lipat dan di sisi lain Dia juga memberikan fasilitas mengunci setan-setan yang biasa mengganggu manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari)
.
Seperti sebuah sekolah yang memiliki kelas percepatan, anak yang seharusnya lulus dalam masa 3 tahun, bisa dipercepat menjadi 2 tahun saja. Sama dengan Bulan Ramadhan, cucuran pahala, rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT pada bulan ini begitu besarnya sehingga kita bisa mempercepat pencapaian amal baik dan pahala kita yang tidak mungkin kita capai dalam bulan-bulan biasa. Dari mulai percepatan ketaqwaan, percepatan mendapatkan pahala, sampai percepatan membentuk kepribadian yang lebih baik. 🙂
.
Percepatan yang pertama adalah dengan hikmah berpuasa selama sebulan penuh ini. Bulan Ramadhan adalah bulan gemblengen, bulan latihan, bulan penempaan, dimana ujian yang sesungguhnya adalah 11 bulan selanjutnya. Puasa adalah ibadah yang sangat spesial, karena balasan bagi tiap orang berbeda dan Allah SWT sendiri lah yang akan langsung memberikan reward kepada hamba-Nya yang berpuasa. Sesuai di dalam Hadits Qudsi: “Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.”
.
Berpuasa di Bulan Ramadhan bukan hanya menahan diri dari tidak makan dan minum, tapi juga berpuasa dari ngomongin orang lain, berpuasa dari emosi yang suka meledak-ledak, berpuasa dari hal-hal yang tidak disenangi Allah SWT, berpuasa dari ghibah dan mendengar hal-hal yang tidak baik, dst. Berpuasa adalah media terhebat penempa jasmani dan rohani, yang bertujuan menjadikan pribadi yang lebih baik dibanding sebelumnya. Puasa akan melahirkan manusia baru dengan kepribadian yang tangguh.
..
Percepatan yang kedua adalah segala amal ibadah kita akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Shalat sunnah kita di Bulan Ramadhan bernilai seperti shalat fardhu, dan shalat fardhu bernilai 70 kali shalat fardhu di bulan lain. Ibadah-ibadah lain seperti membaca Al-Quran, shadaqah dll pun mendapat ganjaran berlipat ganda karena Ramadhan adalah bulan terbaik untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Seperti diterangkan dalam salah satu hadits, “Sebaik-baik shadaqah adalah shadaqah pada bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
.
Selain itu, Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia karena di bulan inilah turunnya Al-Qur’an. “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…” (QS. Al-Baqarah[2] : 185). Karena itu, perbanyaklah membaca Al-Qur’an, kalau perlu buat target, minimal di Bulan Ramadhan ini khatam satu kali! Insha Allah dengan optimisme pasti bisa! Tapi jangan optimisnya aja, harus action juga hehe…
.
Percepatan yang ketiga adalah pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang sangat agung, yang kita sudah kenal dengan nama Lailatul Qadr. Lailatul Qadr merupakan salah satu akselerator tercepat dalam mendapatkan pahala dan kebaikan. Di dalam surat Al-Qadr, dijelaskan bahwa satu malam ini memiliki kebaikan lebih dari seribu bulan. Segala ibadah dan amal baik kita di malam tersebut akan dilipatgandakan pahalanya seolah-olah kita beribadah selama 1000 bulan.
.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr [97] : 1-5)
.
Dahsyat banget!! Satu malam setara, bahkan lebih baik dibanding seribu bulan! Kalau dihitung secara matematis (biasa namanya juga manusia, kadang suka gamau rugi hehe..), 1000 bulan itu setara dengan 83.3 tahun! Kita aja ga tau apa akan diberikan umur panjang hingga 83 tahun, tapi Allah Ar-Rahman memberikan keutamaan bagi siapa saja yang melakukan ibadah pada malam itu, maka itu seolah-olah dia telah beribadah kurang lebih 83.3 tahun. Bonus gede-gedean ini! 🙂
.
Namun Lailatul Qadr itu bukanlah sebagai tujuan, namun menjadi tools atau alat dengan tujuan akhir adalah menjadi pribadi yang lebih bertaqwa dan mendapatkan keridhaan Allah SWT. Lailatul Qadr diberikan Allah SWT sebagai insentif yang sebenarnya bertujuan agar kita terbiasa melakukan ibadah dan menghidupkan malam-malam untuk beribadah kepada Sang Pemilik Alam Semesta. Kalau kita sudah terbiasa menghidupkan malam dengan ibadah, maka otomatis ada atau tidak ada bonus, ibadah tetap dilakukan. Dan jika ada bonus seperti Lailatul Qadr , Insha Allah akan lebih mudah untuk didapatkan.
.
Ilustrasinya seperti orang tua yang memberikan mainan untuk anak-anaknya jika juara kelas. Mungkin pada awal-awal, sang anak akan sangat bersemangat karena mainan itulah tujuannya, tapi sebetulnya tanpa disadari semangat berkompetisi untuk menjadi juara telah tumbuh di anak tersebut dan lama kelamaan hadiah sudah tidak menjadi penting lagi bagi dia. Ada ataupun tidak ada hadiah, sang anak akan tetap menjadi juara 1.
.
Hakikat dari seluruh ibadah yang kita kerjakan dalam bulan Ramadhan adalah dalam rangka membersihkan jiwa (tazkiyah an-nafs) untuk betul-betul menjadi pribadi yang bertaqwa (muttaqin). Secara bahasa, taqwa berarti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 15-19 dijelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa beserta balasannya.
.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat [51]:15-19)
.
Ciri yang pertama orang bertaqwa adalah orang-orang yang suka berbuat ihsan atau kebaikan. Apa itu Ihsan? Pada zaman dahulu, saat Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba datang seseorang yang sangat putih bajunya, sangat hitam rambutnya, dan padanya tidak terlihat bekas perjalanan, juga tidak ada seorang pun dari para sahabat yang mengenalnya. Lalu orang tersebut duduk sangat dekat dengan Rasulullah dan ia menempelkan kedua lututnya kepada lutut Rasulullah, dan meletakkan kedua telapak tangannya ke kedua paha Rasulullah
.
Lalu dia berkata, “Muhammad, beritahu aku apa itu Islam?” Rasulullah menjawab, “Bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu.” Orang itu berkomentar, “Shadaqta (Engkau benar).” Mendengar komentar dari orang tersebut yang mendengarkan. Mungkin dalam hati para sahabat, “ini orang aneh bener, nanya sendiri malah jawab sendiri.” hehehe…
.
Orang itu bertanya lagi, “Beritahu aku apa itu iman?” Rasulullah menjawab, ”Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab-kitab suci-Nya, para Rasul-Nya, hari akhirat, dan mengimani takdir yang baik dan buruk.’ Orang tersebut berkomentar lagi, a berkomentar, “Shadaqta (Engkau benar).”
.
Ia bertanya lagi, “Beritahu aku apa itu Ihsan?” Rasulullah menjawab, “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah SWT seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan, jika engkau tidak melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia melihatmu.”
.
Setelah itu orang itu pergi. Sementara para sahabat semakin bingung dan hanya bisa diam. Kemudian Rasulullah bertanya kepada Umar, “Umar, apakah engkau tahu siapa yang bertanya tadi?” Lalu Umar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah kemudian menjawab, “Dia adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama kalian (Islam).”
.
Lalu ciri selanjutnya dari orang yang bertaqwa dalam ayat tersebut adalah orang yang menghidupkan waktu malamnya dengan beribadah kepada Allah SWT (bertahajud, I’tikaf, baca Al-Qur’an, dll), orang yang selalu beristighfar, dan orang yang gemar bersedekah dan mengeluarkan sebagian hartanya bagi kaum fakir miskin, karena dia sadar bahwa dalam hartanya ada hak untuk kaum fakir miskin. Semoga kita semua termasuk ke dalam ciri-ciri tersebut.
.
Akhirnya sebagai penutup, Ramadhan akan segera berakhir, ayo segera perbanyak ibadah kita, apalagi mulai hari senin nanti kita akan memasuki babak final yaitu 10 malam terakhir, dimana disitulah masa-masa pembebasan dari api neraka dan waktu turunnya malam agung yang bernama Lailatul Qadr. Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk mengisi hari-hari terakhir di Bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak amal shalih untuk menggapai predikat menjadi orang yang bertaqwa.
.
Mari kita semua kencangkan sabuk pengaman dan bersiap take-off untuk beribadah! Have a great spiritual journey guys! 🙂
.
Salam Ramadhan kareem,
.
#notesfromQatar adalah catatan ringan dan sederhana yang saya tulis setiap hari Jumat tentang pengalaman pribadi selama berada di Qatar atau mengenai hal-hal ringan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat memberi dan berbagi, saya ingin memberikan pandangan terhadap suatu permasalahan, tentunya dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki. #notesfromQatar ditulis dengan bahasa yang santai, mudah dimengerti dan tidak berusaha untuk menggurui. Namun, ingin mengajak semua yang membacanya ikut berpikir dan mendiskusikannya bersama. Semoga bermanfaat!